Sabtu, 05 April 2025

Top Ads

headlines

    09:40 AM

Slider[Style1]

  • Tahukah kita bahwa di pulau Borneo memiliki beragam bahasa di dalamnya. Kehidupan masyarakat yang tumbuh di alam Borneo memberikan dampak perkembangan...

  • Alam merupakan bagian dari kehidupan di muka bumi. Alam adalah ruang di mana makhluk hidup (manusia, hewan dan tumbuhan) dan tak hidup (air,api, udara...

  • Dahulu kala, orang-orang tua sering kali menanam pohon. Sebagian besar tujuannya untuk anak cucu mereka (generasi). menanam pohon merupakan aset y...

  • Hutan Borneo yang mana termasuk di dalamnya hutan Kalimantan dikenal oleh seluruh dunia sebagai Lungs of The World yaitu paru-paru dunia. Hal ini dika...

Style2

Pendidikan

Style3[OneLeft]

Wisata

Style3[OneRight]

Blog

Style4

Outdoor

Style6

Ide Inovasi

Konon pada jaman dahulu kala, di desa yang sekarang disebut dengan Pagat, hiduplah seorang janda tua bernama Diang Ingsung dengan seorang anaknya yang bernama Raden Penganten. Kehidupan mereka berdua diliputi dengan rasa kasih sayang, karena keluarga itu hanya terdiri dari dua orang sehingga tidak ada anggota keluarga lain tempat membagi kecintaannya.

Kehidupan mereka sangat sederhana. Mereka hanya hidup dari alam sekitarnya, tanaman hanya terbatas pada halaman rumahnya, demikian pula perburuannya terbatas pada binatang-binatang yang ada di sekitar desa mereka.

Karena itulah maka pada suatu ketika sang anak, Raden Penganten berniat untuk pergi madam (Id: merantau) untuk mencari pengalaman dan kehidupan baru di negeri orang. Demikian keras kemauan si Raden Penganten, sehingga walaupun ia dihalang-halangi dan dilarang ibunya, ia tetap juga pada kemauannya.

Akhirnya, si ibu hanya tinggal berpesan kepada anak satu-satunya yang ia kasihi, agar anaknya membelikan sekedar oleh-oleh apabila anaknya kembali dari perantauan. Maka, berangkatlah Raden Penganten ke sebuah negeri yang jauh dari desanya. Di sana ia dapat memperoleh rezeki yang banyak, karena selalu jujur dalam setiap perbuatannya. Di sana ia dapat pula menabungkan uangnya hingga dapat membeli barang-barang yang berharga untuk dapat dibawa kembali kelak. Di perantauan, Raden Penganten dapat pula menikah dengan seorang putri dari negri tersebut yang cantik paras mukanya.

Demikianlah maka Raden Penganten dapat tinggal di perantauannya, untuk beberapa tahun lamanya. Pada suatu ketika timbul lah niat Raden Penganten untuk kembali ke negerinya dan menjumpai ibunya yang telah lama ia tinggalkan.

Dibelinya sebuah kapal, lalu dipenuhi dengan barang-barang. Pada saat yang telah ditentukan, berangkatlah ia bersama istrinya menuju kampung halaman di mana ibunya tinggal. Berita kedatangannya itu terdengar pula oleh ibunya. Ibunya yang sekarang telah tua, dengan sangat tergesa-gesa datang ke pelabuhan untuk menjemput anaknya yang tercinta.

Namun ketika sampai di pelabuhan, betapa kecewanya hati Diang Ingsung, jangankan mendapat oleh-oleh yang dipesannya dulu, mengakui dirinya sebagai ibu yang telah melahirkannya pun, Raden Penganten tidak mau. Rupanya, di depan istrinya yang cantik jelita, ia merasa malu mengakui Diang Ingsung yang telah tua renta dan berpenampilan sangat bersahaja itu sebagai ibunya.

Betapa besar rasa kecewa dan sakit hati Diang Ingsung. Tapi ia masih berusaha menginsafkan anaknya yang durhaka itu, tapi Raden Penganten tetap membantah dan tetap tidak mau mengakui ibunya itu. Ia malahan membelokkan kapalnya mengarah ke tujuan lain meninggalkan pelabuhan dan Diang Ingsung yang hancur hatinya karena perbuatan anaknya yang durhaka.

Dengan hati yang penuh diliputi rasa kecewa dan putus asa, Diang Ingsung lalu memohon kepada yang Maha Kuasa agar anaknya mendapat balasan yang setimpal dengan kedurhakaan terhadap dirinya.

Seketika itu juga datanglah badai dan topan menghempaskan kapal Raden Penganten hingga pecah menjadi dua. Tentu saja seluruh isi kapal itu termasuk anaknya yang durhaka tenggelam dan binasa. Adapun bekas pecahan kapal itu kemudian berunah menjadi gunung batu yang kemudian dinamakan Gunung Batu Banawa.

Sumber :
http://folktalesnusantara.blogspot.com/2008/12/asal-mula-gunung-batu-banawa.html

About Bang Yoes

Kehidupan yang sederhana dan hidup di daerah kota kecil tempat yang menyenangkan penuh kedamaian. Tak punya banyak kekayaan harta, tapi ide merupakan yang berharga. Persahabatan merupakan bagian dari wahana mendapatkan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang berguna.
«
Next
Mengenal Jenis Jamur Pegunungan Meratus
»
Previous
Berwisata ke Bumi Murakata

No comments:

Post a Comment